Selasa, 08 Februari 2011

Desain Rumah Minimalis

Rumah minimalis keren di lahan 100m2? Mengapa tidak? Rumah mungil berkualitas wah bukan hal mustahil. Hunian kecil layaknya apartemen berkelas dapat anda miliki. Tak peduli bila luas tanahnya kecil saja. Syaratnya? Desainlah rumah dengan baik, presisi dan optimal.
Ketiganya saya uraikan satu per satu di sini:
Pertama, desain yang baik mempertimbangkan aspek sirkulasi udara, pencahayaan alami serta sirkulasi penghuni. Sirkulasi udara berarti, Anda memperhitungkan aliran udara masuk dan keluar. Harus ada 2 bukaan silang yang membuat udara dapat masuk dan keluar. Entah dari depan-belakang, samping-samping atau depan samping. Pencahayaan alami yang baik berarti Anda tidak pernah membutuhkan lampu di siang hari di semua ruang. Sirkulasi penghuni berarti Anda memperhitungkan lalu lalang orang dan ruang yang dibutuhkan untuk berpindah dari satu ruang ke ruang lain.
Kedua, presisi. Besar ruang yang presisi menjadi sangat penting terutama bila lahan terbatas. Umpamanya, perhitungkan panjang dan lebar tempat tidur yang akan dipakai; atau, sofa yang Anda beli. Ciptakan ruang yang pas untuk furniture tersebut. Cek dengan tepat ukuran dan posisi closet di WC. Perhitungkan agar pintu kamar mandi/WC dapat dibuka leluasa. Entah pada saat dipakai atau tidak.
Ketiga, optimal. Artinya seluruh ruang dalam rumah mempunyai fungsi. Baik untuk tempat furniture maupun lalu lalang orang. Perencanaan atau desain optimal berarti tidak ada ruang yang mubazir dan diletakkan dalam komposisi yang cermat. Dalam hal ini, kerap orang melupakan penempatan ruang service yang optimal yang memenuhi semua kebutuhan. Mulai dari tempat cuci, jemur dan setrika.kibatnya. Rumahnya boleh keren. Tapi di siang hari pemandangan jadi rusak. Pasalnya, jemuran berjejer di pagar atau di carport. Rumusnya: segala sesuatu (yang dibutuhkan) ada tempatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar