Selasa, 08 Februari 2011

Mamfaat Ion Negatif untuk Tubuh

Piramida Mesir bukan hanya menyimpan misteri mummi. Para peneliti yang bekerja di salah satu keajaiban dunia itu mengungkapkan keheranannya karena tubuhnya menjadi lebih sehat. Penderitaan berupa pegal-pegal pun hilang.

Sampah berupa sisa makanan dan bangkai hewan yang tercecer di area piramida juga luput dari pembusukan. Hal tersebut telah menarik minat para peneliti untuk menyelidiki sebab musababnya. Makanan dan menjadi busuk akibat aktivitas bakteri menguraikan senyawa organik. Jika tidak terjadi pembusukan, berarti aktivitas bakteri pembusuk terhambat oleh beberapa faktor yaitu:

o    lingkungan bersuhu ekstrem, yaitu suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah seperti di kutub/ruang pendingin atau kawah gunung berapi
o    ruang hampa udara seperti di luar angkasa
o    lingkungan perairan yang mengandung sulfur dalam jumlah banyak

Ketiga kondisi tersebut tidak ditemukan dalam piramida. Para peneliti dari lembaga riset pertanian di Amerika kemudian membuat eksperimen menggunakan ayam. Ayam-ayam tersebut dikelompokkan menjadi dua grup dan ditempatkan di ruang yang mengandung bakteri. Ayam-ayam pada grup pertama diberi ion negatif, sedangkan grup kedua tidak diberi apa-apa. Setelah beberapa hari, ternyata semua ayam pada grup kedua mati. Sebaliknya, ayam pada kelompok pertama tetap sehat dan bugar.

Mengingat perlakuan pada kedua grup itu hanya dibedakan oleh ion negatif, para peneliti menuding ion negatif sebagai penghambat aktivitas pembusukan. Sebagai bagian dari atom, jumlah ion negatif sebenarnya berimbang dengan jumlah ion positif. Tapi, karena sesuatu dan lain hal si ion negatif ini berhamburan ke luar meninggalkan atom sebagai huniannya. Karena tidak memiliki tempat tinggal lagi, si ion negatif ini kemudian menggelandang sebagai elektron bebas dan senang menempel pada atom yang lain karena sifatnya yang tidak stabil. Akibatnya terjadi perubahan muatan atom menjadi negatif pula.

Untungnya, meski menyandang embel-embel negatif pada namanya, elektron bebas tidak membawa dampak negatif pada hunian barunya. Justru karena kesenangannya berikatan itulah, bakteri di udara yang punya muatan positif jadi kehilangan kans hidup. Dengan kata lain, ion negatif mampu menghentikan aktivitas bakteri sekaligus mengirimnya ke alam baka. Makanya si ayam pada kelompok pertama dapat bertahan hidup dalam keadaan sehat walafiat.

Ion negatif mudah ditemukan di tempat-tempat terjadinya pancaran air yang saling bertabrakan seperti air terjun, air mancur dan sungai. Di tempat-tempat tersebut terjadi tabrakan antara molekul air sehingga ion negatif berlarian dan berubah statusnya menjadi elektron bebas. Para elektron bebas inilah yang akan berikatan dengan molekul di udara (oksigen dan karbondioksida) sehingga terbentuk ion negatif. Kondisi seperti ini juga tidak ditemukan di piramida. Keadaan ini semakin membingungkan para peneliti.

Ternyata setelah sekian lama berkutat dengan serangkaian penelitian, terungkap juga rahasia 'kesaktian' sang piramida. Di dalam ruang raja, kekuatan magnet mencapai 4 kali lipat dibanding keadaan di luar piramida. Kekuatan magnet di bagian tembok 2 kali bagian tengah. Dengan kata lain, kekuatan magnetik di tembok piramida 8 kali lipat kekuatan magnet di luar piramida! Hal tersebut disebabkan oleh batu granit penyusun tembok di ruang raja yang mengandung banyak magnet. Kekuatan tersebut mengakibatkan elektron dari atom atau molekul di udara sekitar tembok berlompatan ke luar. Elektron bebas itu kemudian berikatan dengan atom lainnya membentuk ion negatif. Selanjutnya seperti yang telah diceritakan, ion negatif lah yang berjasa mengikat dan membunuh bakteri pembusuk. Akibatnya sampah organik yang berserakan tidak akan membusuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar